Mengapa Yesus Kristus Layak Disembah? Kajian Etika Teologis

Penulis

  • Jamin Tanhidy Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran https://orcid.org/0000-0002-0521-6463
  • Julian Kerli Jangin Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran
  • Bayu Rahma Wijaya Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran
  • Friskila Friskila Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

DOI:

https://doi.org/10.61295/kalanea.v6i1.191

Kata Kunci:

Etika Kristen; Etika Teologis; Kristologi; Penyembahan.

Abstrak

Artikel ini membahas alasan teologis dan etis mengapa Yesus Kristus layak disembah oleh umat Kristen. Penyembahan kepada Yesus merupakan inti iman Kristen yang membedakannya dari agama lain, didasarkan pada keyakinan alkitabiah akan keilahian-Nya sebagai Firman Allah yang berinkarnasi untuk menyelamatkan umat manusia. Namun, masih banyak persoalan pemahaman dan penafsiran teologis terkait dwi natur Kristus, seperti penolakan dari Saksi Yehuwa, Gnostik, dan polemik Islam. Penolakan dwi natur ini sering berujung pada penolakan penyembahan kepada Yesus. Melalui pendekatan etika teologis dan telaah pustaka, penelitian ini menganalisis ayat-ayat Alkitab, khususnya Injil dan surat-surat Paulus, serta literatur ilmiah. Hasil kajian menunjukkan bahwa Yesus layak disembah karena Ia adalah Tuhan dan Juruselamat yang menerima penyembahan dari manusia. Keallahan-Nya dibuktikan melalui mukjizat, pengampunan dosa, dan pernyataan Diri-Nya sebagai Allah yang kekal. Selain itu, karya penebusan-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya menjadi fondasi utama penyembahan. Peran-Nya sebagai Imam Agung yang mempersembahkan Diri-Nya sebagai korban sempurna juga menjadi dasar penyembahan. Yang tak kalah penting, Yesus disembah oleh para malaikat, menunjukkan keilahian-Nya yang tak tertandingi. Implikasi teologisnya adalah penegasan doktrin keselamatan dan Tritunggal, sementara implikasi etisnya menuntut kehidupan yang kudus, melayani, dan berpengharapan eskatologis. Penyembahan kepada Kristus adalah respons iman yang mendalam terhadap kasih dan pengorbanan-Nya.

Referensi

Aliyanto, D. N. (2018). Kajian Biblika Yesus Kristus Saksi Yang Setia Dalam Wahyu 1: 5 Serta Relevansinya Bagi Gereja Abad 1. Fidei Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 1(2), 92–114. https://doi.org/10.34081/268326

Baskoro, P. K. (2021). Pandangan Teologi Tentang Teologi Reformasi dan Aplikasinya bagi Kekristenan Masa Kini. Jurnal Teologi (JUTEOLOG), 2(1), 151–167. https://doi.org/10.52489/juteolog.v2i1.22

Busno, B., Barnabas, B., & Hendrikus, H. (2025). Pedoman Menilai Ajaran Sesat Menurut Rasul Yohanes. Jurnal Teologi Berita Hidup, 7(2), 192–205. https://doi.org/10.38189/jtbh.v7i2.919

Butarbutar, M. (2020). Kristologi Biblika Menurut Kaum Reformed Sebagai Salah Satu Dasar Apologetika Dalam Menghadapi Pengajaran Gnostik Di Era Postmodern. SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual, 6(2), 116–128. https://doi.org/10.47154/scripta.v6i2.49

Charoline, C., & Ariana, M. (2024). Doktrin Keselamatan (Soteriologi). Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 3(3), 1970–1977. Retrieved from https://publisherqu.com/index.php/pediaqu/article/view/1149

Harefa, F. L., Pasang, A., & Tambunan, T. (2023). Analisis Kritis Tentang Konsep Misi Kaum Postmodernis Dalam Perspektif Teologi Reformed. Jurnal Luxnos, 9(1), 34–47. https://doi.org/10.47304/jl.v9i1.313

Jura, D. (2017). Kajian Soteriologi Dalam Teologi Universalisme, Calvinisme, dan Arminianisme Serta Kaitannya Dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Shanan: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 21–57. https://doi.org/10.33541/shanan.v1i2.1484

Missa, A. (2022). Teologi Misi Holistik. Indonesia Journal of Religious, 5(1), 17–34. https://doi.org/10.46362/IJR.V5I1.8

Nggadas, D. H. Y. (2018). Monotheisme Yahudi Kuno dan Doktrin Trinitas. Jurnal Luxnos, 4(1), 53-94. https://doi.org/10.47304/jl.v4i1.123

Nggebu, S. (2022). Supremasi Kristus Sebagai Instrumen Dasar Membangun Devosi Pribadi Orang Percaya Berdasarkan Kolose 1: 15-20. Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika, 4(2), 108–122. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v4i2.143

Ohoiwirin, P. (2021). Yesus Sang Kristus: Tinjauan Teologis dan Kajian Spiritual atas Gelar Yesus bagi Jemaat Kontemporer. PT Kanisius.

Pasaribu, J. (2025). Edukasi Teologis Darah sebagai Simbolisasi Penebusan dan Kekudusan (Studi Imamat 17:11). JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(4), 4392–4399. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i4.7755

Pasasa, A. (2014). Mengalami Perjumpaan Dengan Tuhan Yesus Melalui Pribadi Dan Karyanya. Te Deum: Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 4(1), 49–81. Retrieved from https://ojs.sttsappi.ac.id/index.php/tedeum/article/view/76

Prabowo, P. D. (2024). Alusi Anti-Imperial Dalam Misi Universal: Elaborasi Matius 28:18-20. Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kerusso, 9(1), 37–48. https://doi.org/10.33856/kerusso.v9i1.353

Samarenna, D. (2019). Konsep Soteriologi Menurut Efesus 2: 1-10. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 2(2), 247–264.

Saputra, T., & Serdianus, S. (2022). Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menjawab Tantangan Perkembangan Teknologi Di Era Posthuman. Jurnal Gamaliel?: Teologi Praktika, 4(1), 44–61. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v4i1.91

Saragih, E. S. (2017). Soteriologi Hypergrace dalam Perspektif Teologi Martin Luther dan Alkitab. Jurnal Teologi Cultivation, 1(2), 235–251.

Semit, M. E., & Riyanto, A. (2023). Refleksi Teologis Meneladani Rasul Paulus Dalam Mewartakan Injil Bagi Kehidupan Gereja Sinodal Pada Zaman Sekarang. Jurnal Reinha, 14(2), 127–142. https://doi.org/10.56358/ejr.v14i2.279

Setiawan, D. E. (2018). Refleksi Pastoral Terhadap Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 1(2), 250–269. https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.8

Sianipar, Y., Takaliuang, J. J., & Uling, M. (2025). Kristologi Berdasarkan Injil Yohanes. Missio Ecclesiae, 14(1), 55–71. https://doi.org/10.52157/me.v14i1.309

Sihite, F. (2023). Kualifikasi Pengajar Alkitab Melawan Ajaran Sesat Anti- Tritunggal Berdasarkan 1 Timotius 4:1-16. Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi, 6(2), 319–331. https://doi.org/10.47457/phr.v6i2.415

Sihombing, A., Altin, D., & Sihombing, A. (2018). Keselamatan Universalisme Versus Soteriologi Kristen Dalam Perspektif Alkitab. Voice Of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama, 3, 41–53. https://dx.doi.org/10.36972/jvow.v3i2.46

Sinambela, E., & Siahaan, S. Y. (2024). Memahami Konsep Allah Tritunggal Dalam Sakramen Baptis Kekristenan Dalam Perspektif Kitab Matius. Jurnal Global Ilmiah, 1(4), 217–223. https://doi.org/10.55324/jgi.v1i4.37

Siregar, N., Limbong, S., Pote, D., & Hutahaean, H. (2021). Memahami Yohanes 14:1-14 Dengan Tinjauan Eksegetis Sosial-Saintifik. Visio Dei Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 182–204. https://doi.org/10.35909/visiodei.v3i2.223

Stevanus, K. (2020). Bukti Keilahian Yesus Menurut Injil. Jurnal Teruna Bhakti, 2(2), 82–96. https://doi.org/10.47131/jtb.v2i2.49

Sunarno, S., & Sariyanto, S. (2024). Fondasi Iman Kristen tentang Monoteisme dan Kristologi dalam Kolose 1:15-20. THRONOS: Jurnal Teologi Kristen, 4(1 SE-Articles), 34–49. https://ojs.bmptkki.or.id/index.php/thronos/article/view/22

Surif, S. (2018). Agustus Versus Kristus Di Surat Filipi (Bagian 2): Pembacaan Anti-Imperial Terhadap Filipi 2: 6-11. Jurnal Amanat Agung, 14(2). https://doi.org/10.47754/jaa.v14i2.358

Susanto, H. (2018). Implikasi Hermeneutis Membaca Injil-Injil Kanonik Sebagai Tulisan Biografi Yunani-Romawi. Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 2(2), 75. https://doi.org/10.46445/ejti.v2i2.110

Tacoy, S. M. (2019). Analisis Biblika Terhadap Konsep ‘?v ??????’(Dalam Kristus) Berdasarkan Surat Efesus 1. Jurnal Jaffray, 17(2), 203–222. http://dx.doi.org/10.25278/jj.v17i2.337

Tandak, R. (2019). Lingko, Kearifan Lokal Manggarai Dan Inkulturasi Teologi Katolik. JPF, 14(2), 163–173. https://doi.org/10.69621/jpf.v14i2.126

Tari, E. (2020). Konsep Gereja Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47 Dan Aplikasinya Dalam Bergereja Di Era Digital. Harvester Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.52104/harvester.v5i1.19

Tirakusuma, R. Y., & Kezia, M. (2023). Makna Penyembahan Menurut Yohanes 4:23-24 dan Implementasinya dalam Kehidupan Sehari-hari. Repository STT Intheos Surakarta.

Wilson, G. (2024). Kitab Wahyu Dalam Gereja Katolik?: Sebuah Proses Memaknai Pengharapan. Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural, 12(02). https://doi.org/10.60130/ja.v12i02.131

Wonatorei, F., & Waani, M. A. (2021). Metode Penginjilan Yesus Kristus Menurut Injil Lukas. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 3(2), 148–162. https://doi.org/10.47167/kharis.v3i2.54

Yoseph Christ, S., & Arifianto, Y. A. (2022). Pertumbuhan Rohani Berdasarkan 1 Petrus 2:1-4 dan Aplikasinya dalam Kehidupan Orang Percaya. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, Vol. 5 No.

Yusuf, L. M. (2020). Yesus Sejarah Dan Kristus Iman. VLM, 2(1), 1–19. https://doi.org/10.59177/veritas.v2i1.62

Zaluchu, S. E. (2021). Metode Penelitian di dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan. Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 249–266. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93

Zaluchu, S. E., & Ekoliesanto, Y. B. (2021). Daud Meloncat-Loncat dan Menari-nari: Aspek Teologis Bahasa Tubuh dalam Ibadah Kristiani. Kharismata Jurnal Teologi Pantekosta, 3(2), 91–101. https://doi.org/10.47167/kharis.v3i2.60

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-30

Cara Mengutip

Tanhidy, J., Jangin, J. K., Wijaya, B. R., & Friskila, F. (2025). Mengapa Yesus Kristus Layak Disembah? Kajian Etika Teologis. Jurnal Kala Nea, 6(1), 19–38. https://doi.org/10.61295/kalanea.v6i1.191

Terbitan

Bagian

Articles