Tanggung jawab suami dalam keluarga Kristen Menurut Kejadian 2:15

Abstrak

Kejadian 2:15 memberikan pemahaman teologis tentang peran suami sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab dalam keluarganya. Namun yang terjadi adalah masih ada suami-suami yang kurang bertanggung jawab. Penafsir-penafsir sebelumnya telah memberikan kontribusi yang baik dalam menafsir Kejadian 2:15. Namun tafsiran-tafsiran tersebut hanya menyoroti keharusan bagi manusia untuk bekerja. Maka penting dilakukan tafsiran ulang dari teks ini dilihat dari aspek tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga dalam keluarga Kristen. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan tanggug jawab suami sebagai kepala keluarga dan prinsip dalam pelaksanaan tanggung jawab tersebut berdasarkan Kejadian 2:15. Metode penelitian menggunakan metode penelitian Kepustakaan dengan pendekatan Hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata mengambil memiliki pengertian mengambil dan memindahkan dengan satu tujuan. Kata menempatkannya melimiliki pengertian istirahat atau tempat istirahat. Allah adalah penyebab utama yang menempatkan Adam di taman Eden sebagai tempat beristirahat atau sebagai habitat yang menyenangkan. Kata  megusahakan berarti mengelola dengan sungguh-sungguh dan kata memelihara berarti menjaga yaitu aktifitas yang dilakukan dengan tujuan ‘pelestarian’ atau kepastian ketersediaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tanggung jawab suami dalam keluarga Kristen adalah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab itu berasal dari Tuhan dan harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan. Bekerja harus dengan prinsip kesungguhan dan konsistensi.